Selasa, 13 November 2012

Tugas 3 Pembiayaan Usaha


Pembiayaan Usaha/modal
Dalam upaya pengembangan suatu usaha di perlukan strategi dan rencana bisnis yang tepat, salah satu strategi itu adalah strategi pembiayaan. Terdapat empat kelompok besar sumber pendanaan :
  1. Dana internal : merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan (cash flow internal: seperti laba dan akumulasi penyusutan) atau pun berasal dari penjualan aset usaha dan atau aset pribadi.
  2. Dana investor : merupakan sumber dana dari pihak eksternal yang tertarik berinvestasi pada bisnis atau usaha yang sedang dan atau akan dijalankan. Dana investor dapat berupa pinjaman perusahaan, investasi langsung, kerjasama investasi, atau pun pembelian saham.
  3. Dana Suplier : merupakan sumber dana yang tidak secara langsung terlihat sebagai fisik uang, namun sumber dana dari suplier berupa fasilitas tempo pembayaran yang lebih panjang. Sumber dana suplier biasanya terjadi jika sudah terdapat kepercayaan yang besar kepada kunsumennya.
  4. Dana Lembaga Keuangan : lembaga keuangan di maksud dapat berupa Bank, atau pun lembaga-lembaga pembiayaan lainnya.

Dalam kriteria resiko maka keempat sumber pendanaan ini dapat di kelompokan menjadi
  1. Low Risk                    : dana internal
  2. Low – Medium risk    : dana suplier
  3. Medium                       : dana Lembaga Keuangan
  4. Medium – High risk    : dana Investor.

Dana internal memiliki konsekwensi / risk rendah karena pengeluaran dana tidak memiliki dapak kewajiban baru, baik dari sisi pengelolaan keuangan maupun manajemen. Dana suplier dapat menjadi medium risk bilamana suplier menerapkan bunga progresive terhadap tempo yang kita peroleh, risk ini akan berdampak pada beban biaya usaha yang semakin besar. Lembaga keuangan memiliki risk medium karena lembaga keuangan memiliki pola yang pasti baik itu mengenai syarat, dan imbal hasil yang di harapkan. Lembaga keuangan tidak mencampuri urusan management, lembaga keuangan hanya berpengaruh pada pengelolaan keuangan saja. Dana investor cenderung memiliki risk medium sampai tinggi, karena selain imbal hasil yang tidak memiliki pola yang pasti, juga cenderung mempengaruhi keputusan manajemen.

Hal-hal tersebut penting untuk diperhatikan karena setiap point diatas memiliki resiko sendiri-sendiri yang harus diantisipasi agar bisa dimanage dengan benar. Untuk itu beberapa keterangan hal tersebut diatas dapat dijabarkann sebagai berikut.
1.      Jumlah Kecukupan Modal
Jumlah kecukupan modal adalah sejumlah uang yang diperlukan untuk membiayai usaha, baik itu biaya tetap atau tidak tetap. Yang dimaksud dengan biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak habis sekali pakai. Biasanya nilainya menjadi berkurang dengan perhitungan biaya penyusutan, misalnya: gerobak, alat produksi, alat penjualan dsb. Sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang habis sekali pakai dan biasanya diperhitungkan sebagai biaya variabel dan dibebankan pada per unit produk, misal: biaya pengepakan per unit, biaya penjualan per unit dsb.
Untuk itu semua biaya harus diperhitungkan sejak awal sehingga kita mampu mengetahui secara pasti berapa jumlah biaya yang harus dipenuhi. Walaupun demikian biaya tersebut tidak harus ada pada saat kita memulai usaha, karena biaya-biaya tersebut seringkali dapat dimodifikasi.
2.      Sumber Permodalan
Sumber permodalan adalah sumber dana untuk modal usaha. Yang dapat dibedakan menjadi :
a. Biaya pribadi
Biaya pribadi dapat dihimpun dari uang yang dimiliki secara pribadi baik dari uang tabungan maupun uang yang sudah dikhususkan untuk membangun usaha. Lihat artikel ”Mensiasati Uang Pribadi untuk Memupuk Permodalan”.
b. Biaya Kelompok
Biaya kelompok dapat berasal dari kumpulan biaya anggota kelompok yang ingin bersama mendirikan suatu usaha.
c. Pinjaman
Biaya pinjaman bisa berupa pinjaman antarpribadi pada bank maupun lembaga keuangan yang lain.
3.      Alternatif Sumber Permodalan
Sebaiknya dalam memulai usaha walaupun sudah menentukan sumber pendanaan, untuk persiapan perlu mengumpulkan sumber pendanaan walaupun mungkin saja sumber permodalan ini dengan biaya yang lebih tinggi, tetapi tetap harus diusahakan agar dapat dipakai alternatif pemecahan problem permodalan dimasa yang akan datang. Terutama untuk pengembangan usaha.
4.      Alokasi Pendanaan
Alokasi pendanaan adalah membuat rincian dalam penggunaan modal yang sudah dimiliki. Apakah modal tersebut diperuntukkan untuk alokasi usaha semua atau ada yang dipergunakan untuk sebagai cadangan. Oleh karena itu dalam alokasi dana, seorang pengusaha harus mampu mengidentifikasikan kegiatan atau sarana dan prasarana apa yang perlu serta berapa jumlah dana yang dibutuhkan. Setelah merinci seluruh alokasi pendanaan, seorang pengusaha harus disiplin, jangan menambahkan kegiatan atau sarana dan prasarana lain karena hal ini dapat mengacaukan operasional pembiayaan usaha.
5.       Efisiensi Biaya Permodalan
Untuk mengetahui efisiensi biaya permodalan, maka setiap pengusaha harus mengetahui biaya apa saja yang harus dikeluarkan untuk memupuk modal. Biaya permodalan antara lain adalah
a. Biaya Bunga
b. Biaya Administrasi
c. Biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh pendanaan
Sumber referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar